THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 16 November 2008

MANUSIA, JIN, DAN MALAIKAT

Malaikat

Malaikat merupakan tentara-tentara Allah yang ditugaskan untuk urusan-urusan tertentu. Diantara malaikat-malaikat Allah kita mengenal antara lain malaikat yang sepuluh, delapan malaikat yang mengusung Arsy Allah (QS Al-Haaqqah : 17), dan malaikat-malaikat yang ditugaskan untuk menolong orang-orang mukmin yang sedang berjihad (QS Al-Anfal : 9).

Sifat-sifat malaikat :

1)Memiliki dua, tiga, atau empat sayap (QS Faathir : 1), kecuali Jibril - yang merupakan malaikat yang paling besar - memiliki 600 atau 700 sayap (Shahih Al-Bukhari).

2)Suka berkumpul di majelis-majelis dzikir / ilmu sembari memohonkan ampun bagi yang ada disitu dan mengepak-ngepakkan sayap mereka sebagai tanda ridha.

3)Merupakan tentara-tentara Allah yang tidak pernah bermaksiat (membangkang) atas perintah Allah kepada mereka dan senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah kepada mereka.

4)Tidak menikah, tidak makan, dan tidak minum.

5)Tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat patung-patung atau gambar-gambar yang diharamkan.

6)Menyukai tempat-tempat yang bersih.

Jin

Jin dan manusia yang dua makhluq Allah yang dibebani dengan syariat agama, sehingga dikenai pahala dan siksa. Semua jin bisa meninggal dunia kecuali Iblis dan keturunannya yang ditangguhkan kematiannya sampai Hari Kiamat. Iblis dahulunya juga jin tetapi setelah menolak sujud kepada Adam atas perintah Allah, ia beserta keturunannya dilaknat oleh Allah. Jadi Iblis dan keturunannya kafir seluruhnya, berbeda dengan jin yang terdiri atas mukmin dan kafir. Jin yang kafir ini sering juga disebut sebagai syaithan karena memiliki sifat yang serupa. Disamping itu, istilah syaithan juga dipakai untuk manusia yang memiliki sifat-sifat syaithan. Adapun jin yang muslim, sebagaimana manusia, ada yang benar-benar taat dan ada pula yang suka berbuat maksiat.

Syaithan dan jin menikah, makan, dan juga minum. Keduanya tingal di alam yang tidak terlihat oleh manusia, tetapi mereka bisa melihat manusia. Tetapi jika mereka menampakkan diri di alam tampak dalam wujud alam tampak maka manusia bisa melihat mereka.

Syaithan dan jin yang ingkar menyukai tempat-tempat yang kotor dan juga rumah-rumah yang tidak dibacakan Al-Qur’an didalamnya dan rumah-rumah yang penghuninya tidak pernah berdzikir kepada Allah.

Qarin (Pendamping) Manusia

Allah telah menetapkan bahwa setiap manusia didampingi oleh seorang malaikat (yang senantiasa mengajak kepada kebaikan) dan seorang jin kafir (yang senantiasa mengajak kepada keburukan). Semua jin yang menjadi qarin manusia adalah kafir kecuali jin qarin Rasulullah yang telah diislamkan oleh Allah.

Interaksi antara Jin dan Manusia

1)Dari sisi penciptaan, manusia lebih baik dan lebih mulia daripada jin. “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik penciptaan (QS At-Tiin)”. “Dan sungguh Kami telah memuliakan keturunan Adam (manusia) … (QS Al-Isra’)”.

2)Rasul-rasul Allah adalah dari kalangan manusia. Tetapi jin tetap bisa mendengarkan dakwah mereka karena jin bisa melihat dan mendengarkan mereka dari alam mereka.

3)Dalam syariat Nabi Muhammad saw, kita dilarang untuk meminta perlindungan dan meminta pertolongan kepada jin, meskipun dalam perkara kebaikan. “Dan terdapat sekelompok manusia yang meminta perlindungan kepada sekelompok jin sehingga para jin itu menjadi semakin congkak (QS Al-Jin)”. 4)Islam mengharamkan pernikahan antara jin dan manusia.

Pintu-Pintu Penyebab Campur Tangan Jin di Alam Manusia


Faktor-faktor penyebab campur tangan dan gangguan jin di alam manusia melalui berbagai pintu, antara lain:

a. Pintu kelemahan kondisi psikologis (kejiwaan) seperti : Perasaan takut sekali, sedih sekali, marah sekali, kelalaian hati dari zikrudllah dan semacamnya

b. Pintu memperturutkan hawa nafsu di tengah maraknya berbagai kemaksiatan.

c. Pintu bid'ah dengan segala macam dan tingkatannya yang tersebar di tengah - tengah masyarakat.

d. Pintu dunia perdukunan, peramalan dan sejenisnya.

e. Pintu dunia beladiri dan olah kanoragan dengan menggunakan tenaga dalam.

f. Pintu dunia olah pernafasan, meditasi dan semacamnya.

g. Pintu dunia pengobatan alternatif supranatural.

h. Kencederungan umum masyarakat kepada dunia klenik, mistik dan misteri.

Perisai Diri

1. Secara umum, jagalah ketaatan dan jauhi kemaksiatan.

2. Peliharalah sholat fardhu dan juga sholat-sholat nafilah, khususnya sholat rawatib, qiyamul lail (minimal witir) dan sholat dhuha.

3. Perbanyaklah membaca Al-Qur'an setiap hari, khususnya pada malam hari, dan lebih afdhal jika disertai dengan membaca terjemah tafsirnya untuk tadabbur.

4. Persempitlah jalan syaithan dalam diri dengan banyak berpuasa, minimal tiga hari setiap bulan.

5. Basahi lidah dan bibir dengan banyak berdzikir, baik dzikir secara khusus pada kesempatan-kesempatan tertentu maupun dzikir secara umum seperti bertasbih, bertahmid, bertakbir, bertahlil, bershalawat, dan lain-lain.

6. Jagalah wirid dzikir pagi dan petang dengan Al-Ma'tsurat atau lainnya yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah.

7. Bekali diri dengan ilmu yang shahih berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai manhaj as-salaf ash-shalih, dengan banyak membaca, konsultasi, mengikuti kajian-kajian Islam secara manhaji, dan lain-lain; khususnya dalam tema-tema aqidah, tazkiyatunnafs, tafsir Al-Qur'an, dan Al-Hadits.

8. Jauhilah kebiasaan melamun dan mengkhayal, serta hindarkan pikiran dari hal-hal yang membebani sampai membuat gelisah, sedih, takut, tertekan, marah, putus asa, dan lain-lain.

9. Pertahankan diri selalu berada di tengah lingkar pertemanan dan kebersamaan islami yang istiqamah.

10. Sering-seringlah bermuhasabah diri diikuti taubat dan istighfar.

11. Usahakan selalu dalam keadaan suci (berwudhu).

12. Tidurlah secara islami (sesuai Sunnah), dengan cara :

a.Niat (tidur dengan sengaja).

b.Berwudhu.

c.Membersihkan dan merapikan tempat tidur.

d.Membaca tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 34 kali.

e.Membaca Ayat Kursi dan dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah.

f.Mendekatkan kedua telapak tangan ke mulut, meniup, dan membaca surat-surat: Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas, lalu mengusapkan pada anggota badan semerata mungkin. Dan ini dilakukan tiga kali.

g.Membaca doa tidur.

h.Tidur dengan cara berbaring miring ke kanan.

i.Jika bermimpi buruk hendaklah :

1) Meludah kecil ke sebelah kiri 3 kali.

2) Berta'awwudz.

3) Mengubah posisi tidur.

4) Tidak menceritakannya.

5) Lebih baik jika bangun, berwudhu, lalu sholat.

j. Membaca doa bangun tidur.


Malaikat

Malaikat merupakan tentara-tentara Allah yang ditugaskan untuk urusan-urusan tertentu. Diantara malaikat-malaikat Allah kita mengenal antara lain malaikat yang sepuluh, delapan malaikat yang mengusung Arsy Allah (QS Al-Haaqqah : 17), dan malaikat-malaikat yang ditugaskan untuk menolong orang-orang mukmin yang sedang berjihad (QS Al-Anfal : 9).

Sifat-sifat malaikat :

1)Memiliki dua, tiga, atau empat sayap (QS Faathir : 1), kecuali Jibril - yang merupakan malaikat yang paling besar - memiliki 600 atau 700 sayap (Shahih Al-Bukhari).

2)Suka berkumpul di majelis-majelis dzikir / ilmu sembari memohonkan ampun bagi yang ada disitu dan mengepak-ngepakkan sayap mereka sebagai tanda ridha.

3)Merupakan tentara-tentara Allah yang tidak pernah bermaksiat (membangkang) atas perintah Allah kepada mereka dan senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah kepada mereka.

4)Tidak menikah, tidak makan, dan tidak minum.

5)Tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat patung-patung atau gambar-gambar yang diharamkan.

6)Menyukai tempat-tempat yang bersih.

Jin

Jin dan manusia yang dua makhluq Allah yang dibebani dengan syariat agama, sehingga dikenai pahala dan siksa. Semua jin bisa meninggal dunia kecuali Iblis dan keturunannya yang ditangguhkan kematiannya sampai Hari Kiamat. Iblis dahulunya juga jin tetapi setelah menolak sujud kepada Adam atas perintah Allah, ia beserta keturunannya dilaknat oleh Allah. Jadi Iblis dan keturunannya kafir seluruhnya, berbeda dengan jin yang terdiri atas mukmin dan kafir. Jin yang kafir ini sering juga disebut sebagai syaithan karena memiliki sifat yang serupa. Disamping itu, istilah syaithan juga dipakai untuk manusia yang memiliki sifat-sifat syaithan. Adapun jin yang muslim, sebagaimana manusia, ada yang benar-benar taat dan ada pula yang suka berbuat maksiat.

Syaithan dan jin menikah, makan, dan juga minum. Keduanya tingal di alam yang tidak terlihat oleh manusia, tetapi mereka bisa melihat manusia. Tetapi jika mereka menampakkan diri di alam tampak dalam wujud alam tampak maka manusia bisa melihat mereka.

Syaithan dan jin yang ingkar menyukai tempat-tempat yang kotor dan juga rumah-rumah yang tidak dibacakan Al-Qur’an didalamnya dan rumah-rumah yang penghuninya tidak pernah berdzikir kepada Allah.

Qarin (Pendamping) Manusia

Allah telah menetapkan bahwa setiap manusia didampingi oleh seorang malaikat (yang senantiasa mengajak kepada kebaikan) dan seorang jin kafir (yang senantiasa mengajak kepada keburukan). Semua jin yang menjadi qarin manusia adalah kafir kecuali jin qarin Rasulullah yang telah diislamkan oleh Allah.

Interaksi antara Jin dan Manusia

1)Dari sisi penciptaan, manusia lebih baik dan lebih mulia daripada jin. “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik penciptaan (QS At-Tiin)”. “Dan sungguh Kami telah memuliakan keturunan Adam (manusia) … (QS Al-Isra’)”.

2)Rasul-rasul Allah adalah dari kalangan manusia. Tetapi jin tetap bisa mendengarkan dakwah mereka karena jin bisa melihat dan mendengarkan mereka dari alam mereka.

3)Dalam syariat Nabi Muhammad saw, kita dilarang untuk meminta perlindungan dan meminta pertolongan kepada jin, meskipun dalam perkara kebaikan. “Dan terdapat sekelompok manusia yang meminta perlindungan kepada sekelompok jin sehingga para jin itu menjadi semakin congkak (QS Al-Jin)”. 4)Islam mengharamkan pernikahan antara jin dan manusia.

Pintu-Pintu Penyebab Campur Tangan Jin di Alam Manusia


Faktor-faktor penyebab campur tangan dan gangguan jin di alam manusia melalui berbagai pintu, antara lain:

a. Pintu kelemahan kondisi psikologis (kejiwaan) seperti : Perasaan takut sekali, sedih sekali, marah sekali, kelalaian hati dari zikrudllah dan semacamnya

b. Pintu memperturutkan hawa nafsu di tengah maraknya berbagai kemaksiatan.

c. Pintu bid'ah dengan segala macam dan tingkatannya yang tersebar di tengah - tengah masyarakat.

d. Pintu dunia perdukunan, peramalan dan sejenisnya.

e. Pintu dunia beladiri dan olah kanoragan dengan menggunakan tenaga dalam.

f. Pintu dunia olah pernafasan, meditasi dan semacamnya.

g. Pintu dunia pengobatan alternatif supranatural.

h. Kencederungan umum masyarakat kepada dunia klenik, mistik dan misteri.

Perisai Diri

1. Secara umum, jagalah ketaatan dan jauhi kemaksiatan.

2. Peliharalah sholat fardhu dan juga sholat-sholat nafilah, khususnya sholat rawatib, qiyamul lail (minimal witir) dan sholat dhuha.

3. Perbanyaklah membaca Al-Qur'an setiap hari, khususnya pada malam hari, dan lebih afdhal jika disertai dengan membaca terjemah tafsirnya untuk tadabbur.

4. Persempitlah jalan syaithan dalam diri dengan banyak berpuasa, minimal tiga hari setiap bulan.

5. Basahi lidah dan bibir dengan banyak berdzikir, baik dzikir secara khusus pada kesempatan-kesempatan tertentu maupun dzikir secara umum seperti bertasbih, bertahmid, bertakbir, bertahlil, bershalawat, dan lain-lain.

6. Jagalah wirid dzikir pagi dan petang dengan Al-Ma'tsurat atau lainnya yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah.

7. Bekali diri dengan ilmu yang shahih berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah sesuai manhaj as-salaf ash-shalih, dengan banyak membaca, konsultasi, mengikuti kajian-kajian Islam secara manhaji, dan lain-lain; khususnya dalam tema-tema aqidah, tazkiyatunnafs, tafsir Al-Qur'an, dan Al-Hadits.

8. Jauhilah kebiasaan melamun dan mengkhayal, serta hindarkan pikiran dari hal-hal yang membebani sampai membuat gelisah, sedih, takut, tertekan, marah, putus asa, dan lain-lain.

9. Pertahankan diri selalu berada di tengah lingkar pertemanan dan kebersamaan islami yang istiqamah.

10. Sering-seringlah bermuhasabah diri diikuti taubat dan istighfar.

11. Usahakan selalu dalam keadaan suci (berwudhu).

12. Tidurlah secara islami (sesuai Sunnah), dengan cara :

a.Niat (tidur dengan sengaja).

b.Berwudhu.

c.Membersihkan dan merapikan tempat tidur.

d.Membaca tasbih 33 kali, tahmid 33 kali dan takbir 34 kali.

e.Membaca Ayat Kursi dan dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah.

f.Mendekatkan kedua telapak tangan ke mulut, meniup, dan membaca surat-surat: Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas, lalu mengusapkan pada anggota badan semerata mungkin. Dan ini dilakukan tiga kali.

g.Membaca doa tidur.

h.Tidur dengan cara berbaring miring ke kanan.

i.Jika bermimpi buruk hendaklah :

1) Meludah kecil ke sebelah kiri 3 kali.

2) Berta'awwudz.

3) Mengubah posisi tidur.

4) Tidak menceritakannya.

5) Lebih baik jika bangun, berwudhu, lalu sholat.

j. Membaca doa bangun tidur.


Jumat, 26 September 2008

Kegiatan Liburan

Kegiatan saya di bulan September ini sama seperti hari-hari libur biasa.
Hanya saja karena bertepatan dengan Bulan Ramadhan, jadi aktifitas ibadahnya lebih ditingkatkan. Selain mengerjakan tugas-tugas dari sekolah tentunya.
Kayaknya itu aja dech, nggak lebih.

Rabu, 24 September 2008

Makna Sumpah Pemuda


Tanggal 28 Oktober 1928, kaum muda Indonesia mengikrarkan trilogi kebangsaan, satu nusa, satu bangsa, satu bahasa Indonesia. Trilogi kebangsaan mengandung obsesi kaum muda untuk membentuk sebuah bangsa dan negara yang bebas dari penderitaan, penjajahan. Dimensi ‘kesatuan’ dijunjung tinggi karena tanpa ‘persatuan’ tidak akan mungkin terbentuk kekuatan untuk melawan penjajah dan sebuah negara yang merdeka .
Sudah tujuh puluh sembilan tahun sumpah pemuda diikrarkan. Ia telah menjadi peristiwa historis yang penting dalam negara kita. Karena begitu pentingnya maka setiap tanggal 28 Oktober kita merayakan hari sumpah pemuda. Dalamnya ada banyak kegiatan yang dibuat, baik oleh pemerintah maupun oleh pihak swasta. Secara sepintas dapat dinilai bahwa sebagian besar warga negara menghargai jasa para pemuda yang adalah pahlawan bangsa. Tetapi di lain pihak, kegiatan-kegiatan tersebut menarik perhatian dan sumpah pemuda itu kehilangan maknanya, makna sumpah pemuda telah kabur ditengah kemeriahan suasana peringatan.
Tak dapat ditampik bahwa Sumpah pemuda menjadi motor penggerak semangat perasatuan bangsa. Buktinya adalah tujuh belas tahun kemudian Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan negara Indonesia. Indonesia menjadi negara yang merdeka seperti negara Belanda; berdiri di atas kakinya sendiri.
Mimpi kaum muda untuk merdeka dan membentuk sebuah negara yang berdaulat telah menjadi kenyataan. Tetapi yang belum terwujud adalah bebas dari situasi terjajah. Penjajah asing telah diusir tetapi ‘penjajah pribumi’ masih ada dan bahkan semakin hari semakin bertambah. Sebagian besar rakyat masih hidup dalam tekanan, penderitaan, dan kemiskinan. Mimpi kaum muda tujuh puluh sembilan tahun yang lalu belum sepenuhnya tercapai.
Indonesia merupakan negara yang besar dan memiliki sumber daya alam yang berlimpah ruah. Di lihat dari aspek ini, fakta kemiskinan merupakan peluang kecil, tetapi de factonya seperti itu, kemiskinan semakin merata. Indonesia menjadi salah satu negara miskin tetapi juga merupakan negara terkorup. Kita mengembar-gemborkan bahwa kita adalah negara beradab, tetapi de facto ada begitu banyak aksi biadab yang dijalankan secara terstruktur. Sumber daya alam berlimpah ruah dan yang dibuat adalah eksploitasi yang tidak memperhatikan limits to growth, eksploitasi yang tidak selaras alam. Ada banyak hal memalukan yang dipertontonkan dalam panggung politik bangsa kita saat ini.
Pertanyaan yang mungkin muncul, mengapa sebagian besar warga negara yang kaya akan sumber daya ini menjadi miskin? Hemat penulis, jawabannya karena salah urus. Para pemimpin, baik tingkat nasional maupun tingkat lokal bukannya menjadi pemecah masalah malahan menjadi pembuat masalah, pembuat persoalan. Kapan persoalan, krisis multidimensi akan berakhir kalau pemimpin yang adalah pemecah persoalan malah menjadi pembuat persoalan? Kita memiliki banyak potensi, dan seharusnya yang harus dibuat adalah meminimalisasi kerugian dan memaksimalkan keuntungan yang harus dikecap rakyat, tetapi yang terjadi adalah minimalisasi keuntungan (yang dinikmati rakyat) dan maksimalisasi keuntungan (yang dinikmati pemimpin). Dan bahkan lebih buruk lagi, minimalisasi kerugian untuk penguasa dan maksimalisasi kerugian untuk rakyat.Dengan kata lain, sebagian besar kekayaan negara “dimakan” oleh para pengurus negara. Kita tidak akan mungkin keluar dari krisis multidimensi kalau pemerintah kurang serius dalam mengurus negara.
Kita memang hidup dalam sebuah negara yang merdeka saat ini, tetapi situasi yang dialami kaum muda tempo doeloe masih dialami oleh sebagian besar rakyat Indonesia saat ini. Kemiskinan akibat pemiskinan, ketakpastian hukum masih ada. Dua belas tahun yang lalu kita telah memperingati pesta emas kemerdekaan negara Indonesia, tetapi masa ‘keemasan’ belum dinikmati oleh sebagian besar rakyat Indonesia.

Makna Puasa

Puasa adalah kewajiban universal untuk setiap umat manusia dan setiap agama memiliki syariat atau tatacara melakukan puasa. Dan kita sebagai umat islam dan umat Nabi Muhammad SAW meyakini sepenuh hati bahwa puasa adalah kewajiban yang telah disyariatkan untuk setiap muslim/mukmin.

Setiap perintah Tuhan yang telah disyariatkan mengandung konsekwensi logis untuk ditunaikan sebagai sebuah kewajiban dan akan mendapatkan pahala sebagai balasannya bila ditunaikan dengan hati yang tulus dan penghambaan kepada Tuhan yang mahaesa.


Puasa bukan sekedar kewajiban rutinitas tahunan, bersyaum, tahan lapar dan berbuka, dan setelah itu tidak berbekas pada psikologis spiritual kedirian, dan juga tidak berpengaruh pada rasa kesadaran social kemasyarakatan, tapi puasa adalah kewajiban yang mesti menggugah kesadaran kesejatian diri kemanusian, ketiggian bertauhid, ketinggian moral, ketinggian akhlak, ketinggian kepedulian dan kontribusi pada social kemasyarakatan dalam rangka amar ma'ruf dan nahil mungkar.


Keistimewaan bulan Ramadhan sebagai bulan puasa

Kalau setiap hari ada waktu istimewa di sisi Tuhan yaitu di 2/3 malam, setiap minggu ada hari istimewa yaitu hari jum'at dan setiap tahun ada bulan istimewa yaitu bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan sebagai bulan penuh berkah, tentu amalan-amalan kita di bulan Ramadhan akan dibalas dengan istimewa disisi Tuhan dengan berlipat ganda. Karena mengandung istimewa, mesti menggugah kesadaran semangat kita untuk berlomba-lomba dalam memperbanyak, baik amalan ibadah ritual maupun amalan ibadah social

Semangat dan kebiasaan dalam bulan suci Ramadhan, membentuk karakter dan mental untuk tetap konsisten dan istiqamah dalam sebelas bulan berikutnya.

Tapi apapun amalan-amalan dibulan suci ramadhaan, semuanya akan kembali pada kualitas kesadaran pengahambaan dan kualitas ketulusan ,kedalaman pemahaman akan makna-makna bathin dari ibadah ritual, sangat menentukan segalanya. Karena itu, yang sampai pada sisi Allah adalah niat kita (makna bathin) bukan materi atau bentuk lahiriah dari sebuah peribadatan kita.

Allah berfirman yang artinya:

"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik, (QS: Al Hajj: 22:37).